GULING BIRU
Dalam zaman di mana hak asasi manusia dihormati.Kok masih ada seorang suami yang menghakimi isteri seperti itu.Atau mungkin ada yang tidak beres.Karena isteri tidak dapat memberikan keturunan.Atau sebab lain yang dibuat-buat.
“Jangan sampai kamu berkata minta cerai.” Sambil menuding Ratna,Aliyong me ngancam.Tak berani isterinya mengucap satu patah katapun.Tak ada tindakan kebe ranian yang dilakukan Ratna.Aliyong berjalan pergi dari hadapan Ratna,entah kemana., Ratna tidak pernah tahu.Suara motornya masih terdengar jelas dari tempat Ratna tadi.Terbelenggu.Tertekan.Lalu kata apalagi yang cocok untuk Ratna.Keberadaannya di rumah itu tak pernah dihargai sedikitpun.Bahkan di depan ibu Ratna sendiri,atau mertua Aliyong.Kata kata kotor sering terucap keras dari mulut Aliyong.Kata kata kotor seperti Raimu,matamu,Kata kata penghinaan dan menjijikkan bagi orang Jawa itu sering teru cap di depan mertuanya.
“Minta cerai saja Ratna ! “ ungkap adik kandung Ratna yang siang itu mengunjungi Ratna.Tapi mereka tidak berada di rumah Ratna.Mereka mengobrol di sebuah warung Rujak Soto di Kecamatan Cluring.
“Aliyong mengancam membunuhku.Dipenjara tidak apa-apa katanya.Hayo gima na?”
“Payah juga jadinya.” tanggap Ira adik kandung Ratna,seraya memasukkan lontong ke mulutnya.
“Makanya aku tak dapat berbuat apa-apa.” sedih Ratna putus asa.
Untungnya,terhadap anak angkatnya tidak memperlakukan seperti yang diperlakukan terhadap Ratna.Apa iya ya? Aliyong berbuat seperti itu karena tidak dapat mendapatkan keturunan dari Ratna.Sehingga harus berbuat sekejam itu.
“Beli apa saja tadi” kata Aliyong sehabis sarapan.Keberadaannya masih duduk di meja makan ditemani Sentosa Purnama anak angkatnya.Ratna sejak tadi juga meladeni Aliyong dan anaknya.
Kebiasaan Aliyong selalu menanyakan apa apa yang dibeli oleh Ratna.Habis berapa.Lalu sisanya diminta lagi.Suami apaan seperti itu ya? Suami medhit .Tapi kalau tidak cinta pada isterinya,kenapa minta cerai tidak boleh? Bahkan mengancam ingin menghabisi isterinya.Dipenjara tidak apa-apa katanya.
“Ratna ! “ Aliyong berkata keras .”Ditanya diam saja!”
“Lombok,brambang,dan tongkol.” Jawab Ratna dingin.Untung saja tangannya tidak menempeleng kepala Ratna.Kemudian Ratna memberikan sisa belanjaan nya.Itu yang diminta Aliyong sesungguhnya.Sambil menyambar kunci sepeda motor nya,Aliyong pergi mengantar anaknya sekolah.
Begitu keseharian keluarga Ratna.Tidak sedikitpun kemesraan menghiasi keluarga kecilnya.Ratna hanya dapat menjalani takdirnya setiap hari.Tanpa ada senyum.Tanpa ada basa basi di ruang keluarga sambil nonton sinetron.Dan sebagainya yang serba enak.
Di ranjang tidurnya,Ratna berbaring menikmati kesakitan hatinya.atas perlakuan Aliyong selama ini.Ratna memeluk guling menumpahkan semuanya yang telah terjadi.Ini cara Ratna menghapus kepedihan ketika suaminya tidak ada di rumah.Entah sampai kapan cerita ini berakhir.Hanya kepada Alloh swt Ratna bermohon.Semoga memberi jalan keluar.Sudah banyak airmata yang terserap guling birunya.Guling setia teman dukanya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren pak ceritanya..
terimakasih bunda.Terimakasih sudah mampir
Wow, lelaki yang kejam. Cerita yang bagus. Sukses selalu dan barakallahu fiik
makasih bunda.Terimakasih kunjungannya
Mantul pak tinggal dipoles dengan deskripsi emosional yang mendalam seperti kata mbak Istiqomah, maaf walaupun saya tidak pandai buat cerita begini. Salut...
ya bunda ......... makasih masukannya.
Terima kasih.Masih belajar Pak Sutikno
Ceritanya bagus
Makasih Pak Basri kunjungannya
Alliyong telah menelantarkan bidadarinya..Alur dan jalinan cerita yang apik menarik...Salam literasi
TERIMAKASIH KUNJUNGANNYA PAK